Cloud computing atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “komputasi awan” adalah suatu gabungan dari pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis internet (awan). Awan atau cloud itu sendiri merupakan metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di dalam gambar diagram jaringan komputer.
Cloud computing atau komputasi awan adalah suatu paradigma dimana informasi secara permanen tersimpan dalam server di internet dan juga tersimpan secara sementara di komputer pengguna, termasuk didalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, dan lain-lain.
Ada juga yang berpendapat bahwa cloud computing atau komputasi awan secara tidak langsung adalah orang-orang “menyewa” atau meminjam software online dan tidak perlu membelinya dan tidak perlu menginstalnya di komputer mereka. Mereka hanya mengakses saja. Orang-orang akan bekerja menggunakan cloud computing tersebut, dan mereka bisa menyimpan data-data mereka di dalam internet, sehingga data mereka dapat diakses dimanapun berada, yang penting mereka masih terhubung dengan internet.
Dengan memanfaatkan cloud computing atau komputasi awan memiliki beberapa keuntungan, diantaranya bisa mengurangi biaya pemanfaatan software bagi semua orang yang terlibat. Penyedia software tidak perlu menghabiskan waktu untuk membantu proses yang berkaitan dengan software tersebut, karena semuanya dilakukan secara online. Pengguna juga tidak perlu membayar biaya atas software atau program yang mereka gunakan.
Namun demikian, cloud computing atau komputasi awan juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya masih kurangnya kepercayaan pengguna kepada penyedia software cloud computing, sehingga penyedia software harus bisa meyakinkan pengguna untuk menggunakan software mereka. Selain itu, penyedia software juga benar-benar harus bisa meyakinkan pengguna bahwa data-data pengguna benar-benar terjamin keamanannya. Karena pada saat pengguna menggunakan layanan cloud computing, maka secara otomatis data-data mereka akan disimpan di dalam jaringan milik penyedia software cloud computing tersebut. Begitu juga penyedia software harus meyakinkan bahwa produktivitas pengguna tidak akan terganggu. Karena pada saat pengguna beralih ke sistem cloud computing, itu berarti mereka harus menggunakan koneksi internet untuk mengakses data-data mereka yang tersimpan di jaringan internet. Penyedia software harus benar-benar bisa menjamin konektivitas akses data-data dan keamanannya.